Di dunia sepak bola modern, lo jarang nemu winger yang beneran doyan adu satu lawan satu. Banyak yang main aman, banyak yang ngandelin passing atau crossing. Tapi terus muncul nama Jérémy Doku — pemain yang tiap kali bawa bola, pasti bikin lo refleks duduk lebih tegak di sofa.
Masih muda, badannya kecil, tapi skill-nya? Bikin malu bek senior. Doku bukan cuma cepat — dia punya eksplosivitas dan teknik yang bikin banyak bek cuma bisa ngira-ngira ke mana dia bakal belok. Dan sekarang, dia udah jadi bagian dari armada Pep Guardiola di Manchester City.

Awal Karier: Dari Brussels ke Radarnya Klopp & Pep
Jérémy Doku lahir di Antwerpen, Belgia, pada 27 Mei 2002. Bakatnya udah keendus sejak kecil. Di usia belasan, dia gabung akademi Anderlecht, dan langsung dijuluki “Eden Hazard mini” karena gaya mainnya yang mirip — lincah, tricky, unpredictable.
Yang menarik, saat masih 15 tahun, Doku pernah ditawari gabung ke Liverpool. Bahkan Klopp dan Sadio Mané sempat ikut meyakinkan dia. Tapi Doku dan keluarganya milih stay di Belgia dulu, demi pengembangan jangka panjang.
Pilihan itu gak salah. Tahun 2020, di usia 18, dia pindah ke Stade Rennais di Ligue 1 Prancis. Di sana, dia dapet panggung yang lebih besar — dan langsung pamer skill.
Gaya Main: Turbo Winger yang Gak Kenal Mundur
Doku itu winger old school dengan sentuhan next-gen. Dia main di sisi kiri maupun kanan, tapi yang khas dari dia:
- Suka nyerang bek langsung (isolation play)
- Dribble cepat, kaki pendek-pendek, tapi susah dibaca
- Bisa belok kanan atau kiri, dua kaki aktif
- Punya akselerasi kayak motor sport
- Gak ragu coba nutmeg atau skill improvisasi
Lo gak bakal nemu dia main aman. Bahkan kalau kehilangan bola, dia bakal coba lagi di menit berikutnya. Dan justru itu yang bikin dia berbahaya: dia unpredictable.
Statistik dribbling-nya gila. Musim 2022/23, dia jadi salah satu pemain dengan sukses dribble terbanyak per 90 menit di lima liga top Eropa. Bener-bener dribble merchant sejati.
Transfer ke Manchester City: Pep Punya Senjata Baru
Agustus 2023, Manchester City resmi rekrut Doku dari Rennes dengan harga sekitar €60 juta. Banyak fans nanya, “Ini anak cocok gak sih sama sistem Pep?”
Soalnya gaya main Doku itu sangat individual — beda sama City yang penuh dengan struktur dan passing. Tapi Pep gak asal beli. Dia tahu Doku bisa jadi senjata beda buat ngebuka pertahanan yang nge-parkir bus.
Dan bener aja. Di musim pertamanya, meski belum jadi starter reguler, Doku langsung bikin impact. Contohnya? Lawan Bournemouth (November 2023), dia bikin 1 gol + 4 assist dalam satu pertandingan. Literally ngerusak sisi kanan pertahanan lawan sendirian.
Dia jadi opsi beda dari Grealish yang lebih sabar dan kontrol tempo. Doku itu chaos agent — dia datang, ngacak-ngacak, dan bikin ruang terbuka buat pemain lain.
Statistik & Performa Musim 2023/24
- Lebih dari 40 penampilan di semua kompetisi
- 8+ assist di Premier League
- Salah satu pemain dengan dribble sukses tertinggi per laga
- Beberapa kali jadi game-changer dari bangku cadangan
Dan yang penting, dia mulai ngerti sistem City. Dia udah gak terlalu over-dribble, lebih sering tahu kapan harus cutback, kapan harus reset.
Timnas Belgia: Pewaris Sayap Hazard?
Doku debut buat timnas Belgia di usia 18. Dia langsung nyetak gol di pertandingan kedua. Di Euro 2020, dia bikin geger waktu lawan Italia — literally bek kanan Italia dikerjain terus. Dribble-nya bikin defense juara bertahan Euro itu ketar-ketir.
Sekarang, dengan Eden Hazard pensiun, banyak yang bilang: “This is Doku’s time.”
Dia udah jadi pemain inti di bawah pelatih Domenico Tedesco. Di Euro 2024, dia salah satu tumpuan utama Belgia buat bikin kejutan. Dan lo tahu sendiri, pemain kayak dia tuh suka meledak di turnamen besar.
Kekurangan? Masih Ada, Tapi Bisa Diasah
Doku masih muda. Kekurangannya:
- Kadang over-dribble dan buang momentum
- Belum terlalu klinis dalam finishing
- Kadang lupa kontribusi defensif
Tapi hal-hal itu bisa dilatih. Yang gak bisa diajarin? Keberanian, flair, dan kecepatan ekstrem. Dan Doku punya semuanya dari sononya.
Kesimpulan
Jérémy Doku adalah winger dengan DNA langka: dia bawa vibe sepak bola jalanan ke panggung elit Eropa. Dia bukan pemain paling konsisten, tapi di momen tertentu, dia bisa ngerusak rencana taktik lawan sendirian.
City gak beli dia buat main rapi. Pep beli dia buat rusuh. Dan di tangan pelatih yang paham cara manfaatin senjata kreatif, Doku bisa jadi game-changer elite dalam beberapa musim ke depan.
Dan satu hal pasti: Lo gak bakal bosen nonton dia main.